Selasa, 05 Mei 2015

Ringkasa Teologi Perjanjian Baru



Judul                           : Teologi Perjanjian Baru 1
Penulis                         : Donald Guthrie
Penerbit                       : BPK Gunung Mulia
Tahun                          : 1995
Bahasan                       : Kristologi (Hal 243-388)

RINGKASAN

Yesus sebagai Manusia
a. Injil-Injil Sinoptik
Markus lebih memusatkan perhatian pada Yesus sebagai manusia, dilain pihak Matius dan Lukas memusatkan perhatian pada permulaan kehidupan Yesus sebagai  manusia, dengan mengikutsertakan kisah kelahiran Yesus. Ketiga Injil sinoptik mengganggap pembaptisan Yesus sebagai permulaan pelayanan-Nya dan menggambarkan Yesus dengan latar belakang kehidupan orang-orang Yahudi, bersama dengan ahli-ahli taurat, orang Farisi, orang-orang Saduki dan pengikut Herodes.
b. Yohanes
Lebih banyak menekankan tentang Keilahian Yesus, namun kitab ini juga mendukung kemanusiaan.
c. Kisah Para Rasul, Dalam kitab ini Yesus disebut Yesus Kristus, orang Nazaret.
d. Paulus, Ia tidak memberikan gambaran langsung mengenai pribadi Yesus, namun ia lebih banyak berbicara tentang sifat-sifat Yesus yang cukup bernilai bagai

e. Surat Ibrani memperkenalkan Yesus sebagai Anak Allah yang ditinggikan, sesudah itu ia memberikan perincian mengenai keadaan kemanusian-Nya.
f. Kitab Wahyu berpusat pada Kristus Sorgawi yang telah bangkit, karena itu hanya ada sedikit penekanan pada kemanusianya.

Yesus Sebagai Manusia yang tidak berdosa

a. Injil Sinoptik tidak melukiskan ketidakberdosaaan-Nya secara langsung, namun mempersiapkan kita untuk menerima uraian yang lebih khas dalam Injil Yohanes dan pernyataan tegas yang pasti dalam surat-surat kiriman.
b. Tulisan-Tulisan Yohanes menyatakan secara tidak langsung mengenai ketidak berdosaan dalam Yoh 8:44,
c. Paulus secara jelas menyatakan bahwa Yesus tidak berdosa (II Korintus 5:21).

Mesias
a. Latar belakang Yahudi dalam hal ini dalam PL banyak disebutkan tentang masa kemesiasan yang akan datang yang menawarkan masa depan yang cerah bagi umat Allah.
b. Kitab-kitab Injil Sinoptik memberikan informasi mengenai pengharapan umum akan mesias pada waktu itu. Matius melaporkan bahwa para penasehat berbangsa Yahudi dari Raja Herodes mampu memberitahukan secara langsung bahwa Mesias akan dilahirkan di Bethelem (Mat 2:3-5). Lukas mencatat kebingungan orang banyak apakah Yohanes Pembaptis adalah Mesias.
Hamba
a. Latar Belakang dalam Perjanjian Lama, ungkapan bahasa Yunani pais theou dapat berarti Anak Allah atau Hamba Allah, dalam kebanyakan kasus pada masa antara PL dan PB ungkapan tersebut mempunyai arti “Hamba Allah”. Penggunaan ungkapan ini meneruskan penggunaan kata eved atau eved YHwh dalam PL, yaitu kata “hamba” dipakai dengan makna religius. Zimmerli mencatat  lima penggunaan PL yang berbeda, yaitu:
v  cara orang saleh menyebutkan diri dihadapan Tuhan
v  “hamba-hambat Tuhan” yang menunjukkan orang-orang saleh
v  eved Yhwh dalam bentuk tunggal sebagai penggambaran Israel
v  eved Yhwh sebagai gelar khusus untuk menggambarkan orang-orang yang dipakai Tuhan secara istimewa.
v  Hamba Allah yaitu mesias, yang hanya ditemukan dalam bentuk hambaku dan dalam hal ini pembicaranya adalah Allah.
c. Injil Yohanes, nyanyian-nyanyian hamba hanya satu kali dikutip dalam Injil Yohanes, yaitu dalam Yohanes 12:38
d. Kisah Para Rasul, tiga perikop dalam kitab ini yang menggunakan kata  “hamba” sebagai penggambaran Yesus (Kis 3:13, 26; 4:27-30) nampaknya memperlihatkan bahwa masyarakat Kristen pertama percaya dengan kuat akan kesamaan Yesus dengan hamba dalam kitab Yesaya itu
e. Paulus, ia menghubungakan kematian Kristus dengan dosa-dosa manusia (1 Kor 15:3), yang persis sama benar dengan hamba yang menderitan(Yes 53)

Anak Manusia
a. Kitab-kitab Injil Sinoptik, dari semua gelar Yesus dalam kitab-kitab Injil Sinoptik,gelar Anak Manusia merupakan gelar yang paling penting dan juga yang paling membingungkan.
Ada lima pengertian yang mungkin untuk menggunakan gelar Anak Manusia:
  1. sebutan-sebutan Anak Manusia dalam setiap kategori mungkin asli, karena itu hal tersebut memperlihatkan pandangan Yesus sendiri mengenai identitasnya-Nya.
  2. semua sebutan Anak Manusia merupakan gelar yang diberikan oleh masyarakat Kristen  dan tidak mencerminkan pandangan Yesus mengenai diri-Nya sendiri.
  3. hanyan sebutan-sebutan Anak Manusia yang mengarah pada masa yang akan datang saja yang dapat dipercaya, tetapi sebutan-sebutan ini mengenai seorang yang bukan Yesus.
  4. hanya sebutan-sebutan Anak Manusia yang ditujukan pada masa yang akan datang saja yang dapat dipercayai, tetapi Yesus mengganggap diri-Nya sebagai Anak Manusia sorgawi yang akan dinyatakan pada penyempurnaan masa kini
  5. sebutan-sebutan Anak Manusia yang mengarah pada kehidupan Yesus di dunia saja yang dapat dipercaya.
Perbedaan-perbedaan pandangan ini biasanya tidak ditentukan oleh penafsiran teks secara ilmiah, tetapi oleh pandangan berbagai ahli mengenai sejarah orang-orang Kristen mula-mula. Istilah “Anak Manusia” yang digunakan Yesus berarti bahwa Ia menunjuk pada diri-Nya sendiri dengan cara yang eksklusif, yaitu Ia saja bukan orang lain di antara manusia. Sebutan-sebutan dikelompokkan kedalam tiga bagian, pertama, mengenai pekerjaan Anak Manusia, kedua, mengenai penderitaan Anak Manusia, ketiga, mengenai pengagungan Anak Manusia yang akan datang.
b. Injil Yohanes
Pernyataan-pernyataan dalam Injil Yohanes kadang-kadang lebih jelas dan nyata daripada Injil-injil Sinoptik, karena ia lebih menekankan segi-segi teologis.
  1. Pernyataan tentang asal dan tujuan Anak manusia
  2. Pernyataan yang memperlihatkan kekuasaan Anak Manusia
  3. Pernyataan-pernyataan yang menubuatkan ditinggikannya Anak Manusia.




TUHAN
a. Kitab-kitab Injil Sinoptik
Sebutan “Kurios” bagi Yesus dalam kitab-kitab Injil Sinoptik sering dimaksudkan sebagai gelar kehormatan, agak mirip dengan sebutan umum ‘Tuan” dalam percakapan modern. Istilah ho Kurios digunakan untuk Yesus hanya setelah kebangkitan-Nya.
b. Tulisan-tulisan Yohanes, mencerminkan pola dasar yang samam yaitu penggunaan gelar kurios itu secara non-teologis sebelum kebangkitan dan secara teologis sesudah kebangkitan
c. Kisah Para Rasul, gelar Tuhan disukai oleh Lukas dalam menceritakan perbuatan-perbuatan dan pengajaran-pengajaran dari jemaat mula-mula.
d. Paulus menghubungkan ketuhanan dengan Yesus. Gelar Tuhan lebih dari sekedar nama yang formal melainkan menyatakan kedaulatan. Jadi dalam pemberitaannya, Paulus mengiakan pengakuan iman yang mula-mula

ANAK ALLAH
a. Latar Belakang
1. Makhluk-makhluk malaikat disebut anak-anak Allah (Kej 6:1-4)
2. Hal ini juga merupakan dasar bagi penggamabran adam sebagai seorang anak Allah (Luk 3;38)
3. Dalam arti khusus, orang-orang Israel disebut anak-anak Allah (Ul 14:1-2)
4. Istilah anak Allah juga dipakai untuk bangsa keseluruhan. (Hos 11:1)
5. Dalam masa PL, gagasan mengenai anak Allah dipakai secara khusus bagi raja yang teokratis (II Sam 7:14)

b. Injil Sinoptik
Pengertian umum mengenai Allah sebagai Bapa ini menyatakan secara tidak langsung bahwa Yeusu adalah Anak Allah, dan hal ini harus dianggap sebagai pendahuluan yang perlu untuk penggunaan gelar tersebut secara khusus. Penggunaan gelar “Anak Allah” bersama dengan “Mesias”. Yesus sadar bahwa Ia adalah Anak Allah.
c. Tulisan-tulisan Yohanes, tujuan penulisan Injil Yohanes dinyatakan secara khusus agar para pembaca dapat percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah, karena itu tidaklah mengherankan bila ditemukan lebih banyak penekanan pada konsep Anak Allah daripada Anak Manusia. Yohanes dengan sengaja memberikan contoh-contoh khusus tentang berbagai orang yang mengakui Yesus sebagai Anak Allah (Yohanes Pembaptis, Natanael, Marta). Yesus memiliki sifat-sifat khusus sebagai Anak Allah seperti kebergantungan Anak kepada Bapa, kasih Bapa kepada Anak, Anak yang berdoa kepada Bapa, Anak menyatakan Bapa, Bapa telah menyerahkan segala sesuatu kepada Anak.
c. Kisah Para Rasul, Paulus memberitahukan bahwa Yesus adalah Mesias (Kis 9:22), yang memperlihatkan perhatiannya pada kepercayaan umum tentang mesias dalam jemaat mula-mul dan tema Anak Allah erat dihubungkan dengan tema itu.
d. Paulus, dalam surat-suratnya gagasana tentang Yesus sebagai Anak Allah memainkan peranan penting dalam penyajian yang menyeluruh tentang Kristus, namun tidak kelihatan adanya usaha Paulus untuk menunjukkan bahwa Yesus adalah Anak Allah. Dimana-mana ia mengganggapnya memang demikian.
e. Ibrani memusatkan perhatian pentingnya Anak Allah.

Gelar-Gelar Kristus Yang Lain

a. Yesus sebagai nabi dan guru, Konsep kenabian tidak memainkan peranan yang penting dalam Kristologi PB karena berbagai alasan
b. Logos dalam Injil Yohanes kadang-kadang dimaksudkan untuk menunjukkan Firman Ilahi mengenai Yesus, namun yang khusus dalam hal ini ialah penggunaan logos dalam pendahuluan dengan arti lebih tekhnis sebagai suatu penunjukan Yesus.

Tanggapan

Dalam pemaparan tentang Kristologi yang memaparkan sesuai dengan pandangan penulis Perjanjian Baru, Guthrie diakhir pembahasannya menyimpulkan bahwa Yesus adalah Allah dan manusia. Ia menjelaskan bahwa pendekatan yang lebih sesuai dan dapat diterapkan adalah pendekatan yang dimulai  dari Anak Allah yang sudah ada sebelum segala sesuatu ada. Jika kita mulai dari atas kita dapat memberi tempat pada penyataan Allah, sedangkan jika kita mulai dari bawah dengan memakai gagasan dari pengalaman kita sendiri yang dikemangkan sesuai dengan pengetahuan kita mengenai manusia, maka agak sulit untuk memberi tempat pada penyataan Allah. Pandangan ini lebih bisa dipertahankan karena dapat mempertahankan kesatuan konsep mengenai Kristologi. Penulis memiliki konsep yang menyetujui bahwa Yesus adalah Allah dan Manusia yang seimbang tidak lebih memberatkan yang satu. Ia menentang pandangan-pandangan yang melakukan pendekatan-pendekatan yang menurutnya tidak bisa diterima.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar