Judul :
Teologi Perjanjian Baru 1
Penulis : Donald Guthrie
Penerbit : BPK Gunung Mulia
Tahun : 1995
Bahasan : Kristologi (Hal
243-388)
RINGKASAN
Yesus sebagai Manusia
a.
Injil-Injil Sinoptik
Markus lebih memusatkan perhatian pada Yesus sebagai manusia, dilain
pihak Matius dan Lukas memusatkan perhatian pada permulaan kehidupan Yesus
sebagai manusia, dengan mengikutsertakan
kisah kelahiran Yesus. Ketiga Injil sinoptik mengganggap pembaptisan Yesus
sebagai permulaan pelayanan-Nya dan menggambarkan Yesus dengan latar belakang
kehidupan orang-orang Yahudi, bersama dengan ahli-ahli taurat, orang Farisi,
orang-orang Saduki dan pengikut Herodes.
b. Yohanes
Lebih banyak menekankan tentang Keilahian Yesus, namun kitab ini
juga mendukung kemanusiaan.
c. Kisah
Para Rasul, Dalam kitab ini Yesus disebut Yesus
Kristus, orang Nazaret.
d. Paulus, Ia tidak
memberikan gambaran langsung mengenai pribadi Yesus, namun ia lebih banyak
berbicara tentang sifat-sifat Yesus yang cukup bernilai bagai
e. Surat Ibrani memperkenalkan Yesus sebagai Anak Allah yang ditinggikan, sesudah
itu ia memberikan perincian mengenai keadaan kemanusian-Nya.
f. Kitab
Wahyu berpusat pada Kristus Sorgawi yang telah
bangkit, karena itu hanya ada sedikit penekanan pada kemanusianya.
Yesus Sebagai Manusia yang tidak berdosa
a. Injil
Sinoptik tidak melukiskan ketidakberdosaaan-Nya
secara langsung, namun mempersiapkan kita untuk menerima uraian yang lebih khas
dalam Injil Yohanes dan pernyataan tegas yang pasti dalam surat-surat kiriman.
b. Tulisan-Tulisan
Yohanes menyatakan secara tidak langsung
mengenai ketidak berdosaan dalam Yoh 8:44,
c. Paulus secara jelas menyatakan bahwa Yesus tidak berdosa (II Korintus 5:21).
Mesias
a. Latar
belakang Yahudi dalam hal ini dalam PL banyak
disebutkan tentang masa kemesiasan yang akan datang yang menawarkan masa depan
yang cerah bagi umat Allah.
b.
Kitab-kitab Injil Sinoptik memberikan informasi
mengenai pengharapan umum akan mesias pada waktu itu. Matius melaporkan bahwa
para penasehat berbangsa Yahudi dari Raja Herodes mampu memberitahukan secara
langsung bahwa Mesias akan dilahirkan di Bethelem (Mat 2:3-5). Lukas mencatat
kebingungan orang banyak apakah Yohanes Pembaptis adalah Mesias.
Hamba
a. Latar
Belakang dalam Perjanjian Lama, ungkapan bahasa
Yunani pais theou dapat berarti Anak Allah atau Hamba Allah, dalam kebanyakan
kasus pada masa antara PL dan PB ungkapan tersebut mempunyai arti “Hamba
Allah”. Penggunaan ungkapan ini meneruskan penggunaan kata eved atau eved YHwh
dalam PL, yaitu kata “hamba” dipakai dengan makna religius. Zimmerli
mencatat lima penggunaan PL yang berbeda, yaitu:
v cara orang saleh menyebutkan diri dihadapan Tuhan
v “hamba-hambat Tuhan” yang menunjukkan orang-orang saleh
v eved Yhwh dalam bentuk tunggal sebagai penggambaran Israel
v eved Yhwh sebagai gelar khusus untuk menggambarkan orang-orang yang
dipakai Tuhan secara istimewa.
v Hamba Allah yaitu mesias, yang hanya ditemukan dalam bentuk hambaku
dan dalam hal ini pembicaranya adalah Allah.
c. Injil
Yohanes, nyanyian-nyanyian hamba hanya satu kali
dikutip dalam Injil Yohanes, yaitu dalam Yohanes 12:38
d. Kisah
Para Rasul, tiga perikop dalam kitab ini yang
menggunakan kata “hamba” sebagai
penggambaran Yesus (Kis 3:13, 26; 4:27-30) nampaknya memperlihatkan bahwa
masyarakat Kristen pertama percaya dengan kuat akan kesamaan Yesus dengan hamba
dalam kitab Yesaya itu
e. Paulus, ia menghubungakan kematian Kristus dengan dosa-dosa manusia (1 Kor
15:3), yang persis sama benar dengan hamba yang menderitan(Yes 53)
Anak Manusia
a. Kitab-kitab
Injil Sinoptik, dari semua gelar Yesus dalam
kitab-kitab Injil Sinoptik,gelar Anak Manusia merupakan gelar yang paling penting
dan juga yang paling membingungkan.
Ada lima pengertian yang
mungkin untuk menggunakan gelar Anak Manusia:
- sebutan-sebutan Anak Manusia dalam setiap kategori mungkin asli, karena itu hal tersebut memperlihatkan pandangan Yesus sendiri mengenai identitasnya-Nya.
- semua sebutan Anak Manusia merupakan gelar yang diberikan oleh masyarakat Kristen dan tidak mencerminkan pandangan Yesus mengenai diri-Nya sendiri.
- hanyan sebutan-sebutan Anak Manusia yang mengarah pada masa yang akan datang saja yang dapat dipercaya, tetapi sebutan-sebutan ini mengenai seorang yang bukan Yesus.
- hanya sebutan-sebutan Anak Manusia yang ditujukan pada masa yang akan datang saja yang dapat dipercayai, tetapi Yesus mengganggap diri-Nya sebagai Anak Manusia sorgawi yang akan dinyatakan pada penyempurnaan masa kini
- sebutan-sebutan Anak Manusia yang mengarah pada kehidupan Yesus di dunia saja yang dapat dipercaya.
Perbedaan-perbedaan pandangan ini biasanya tidak ditentukan oleh
penafsiran teks secara ilmiah, tetapi oleh pandangan berbagai ahli mengenai
sejarah orang-orang Kristen mula-mula. Istilah “Anak Manusia” yang digunakan
Yesus berarti bahwa Ia menunjuk pada diri-Nya sendiri dengan cara yang
eksklusif, yaitu Ia saja bukan orang lain di antara manusia. Sebutan-sebutan
dikelompokkan kedalam tiga bagian, pertama, mengenai pekerjaan Anak Manusia,
kedua, mengenai penderitaan Anak Manusia, ketiga, mengenai pengagungan Anak
Manusia yang akan datang.
b. Injil
Yohanes
Pernyataan-pernyataan dalam Injil Yohanes kadang-kadang lebih jelas
dan nyata daripada Injil-injil Sinoptik, karena ia lebih menekankan segi-segi
teologis.
- Pernyataan tentang asal dan tujuan Anak manusia
- Pernyataan yang memperlihatkan kekuasaan Anak Manusia
- Pernyataan-pernyataan yang menubuatkan ditinggikannya Anak Manusia.
TUHAN
a.
Kitab-kitab Injil Sinoptik
Sebutan “Kurios” bagi Yesus dalam kitab-kitab Injil Sinoptik sering
dimaksudkan sebagai gelar kehormatan, agak mirip dengan sebutan umum ‘Tuan”
dalam percakapan modern. Istilah ho Kurios digunakan untuk Yesus hanya setelah
kebangkitan-Nya.
b.
Tulisan-tulisan Yohanes, mencerminkan pola
dasar yang samam yaitu penggunaan gelar kurios itu secara non-teologis sebelum kebangkitan
dan secara teologis sesudah kebangkitan
c. Kisah
Para Rasul, gelar Tuhan disukai oleh Lukas
dalam menceritakan perbuatan-perbuatan dan pengajaran-pengajaran dari jemaat
mula-mula.
d. Paulus menghubungkan ketuhanan dengan Yesus. Gelar Tuhan lebih dari
sekedar nama yang formal melainkan menyatakan kedaulatan. Jadi dalam
pemberitaannya, Paulus mengiakan pengakuan iman yang mula-mula
ANAK ALLAH
a. Latar
Belakang
1. Makhluk-makhluk malaikat disebut anak-anak Allah (Kej
6:1-4)
2. Hal ini juga merupakan dasar bagi penggamabran adam
sebagai seorang anak Allah (Luk 3;38)
3. Dalam arti khusus, orang-orang Israel disebut
anak-anak Allah (Ul 14:1-2)
4. Istilah anak Allah juga dipakai untuk bangsa
keseluruhan. (Hos 11:1)
5. Dalam masa PL, gagasan mengenai anak Allah dipakai
secara khusus bagi raja yang teokratis (II Sam 7:14)
b. Injil
Sinoptik
Pengertian umum mengenai Allah sebagai Bapa ini menyatakan secara
tidak langsung bahwa Yeusu adalah Anak Allah, dan hal ini harus dianggap
sebagai pendahuluan yang perlu untuk penggunaan gelar tersebut secara khusus.
Penggunaan gelar “Anak Allah” bersama dengan “Mesias”. Yesus sadar bahwa Ia
adalah Anak Allah.
c.
Tulisan-tulisan Yohanes, tujuan penulisan Injil
Yohanes dinyatakan secara khusus agar para pembaca dapat percaya bahwa Yesus
adalah Anak Allah, karena itu tidaklah mengherankan bila ditemukan lebih banyak
penekanan pada konsep Anak Allah daripada Anak Manusia. Yohanes dengan sengaja
memberikan contoh-contoh khusus tentang berbagai orang yang mengakui Yesus
sebagai Anak Allah (Yohanes Pembaptis, Natanael, Marta). Yesus memiliki
sifat-sifat khusus sebagai Anak Allah seperti kebergantungan Anak kepada Bapa,
kasih Bapa kepada Anak, Anak yang berdoa kepada Bapa, Anak menyatakan Bapa,
Bapa telah menyerahkan segala sesuatu kepada Anak.
c. Kisah
Para Rasul, Paulus memberitahukan bahwa Yesus
adalah Mesias (Kis 9:22),
yang memperlihatkan perhatiannya pada kepercayaan umum tentang mesias dalam
jemaat mula-mul dan tema Anak Allah erat dihubungkan dengan tema itu.
d. Paulus, dalam surat-suratnya gagasana tentang Yesus sebagai Anak Allah
memainkan peranan penting dalam penyajian yang menyeluruh tentang Kristus,
namun tidak kelihatan adanya usaha Paulus untuk menunjukkan bahwa Yesus adalah
Anak Allah. Dimana-mana ia mengganggapnya memang demikian.
e. Ibrani memusatkan perhatian pentingnya Anak Allah.
Gelar-Gelar Kristus Yang Lain
a. Yesus
sebagai nabi dan guru, Konsep kenabian tidak
memainkan peranan yang penting dalam Kristologi PB karena berbagai alasan
b. Logos dalam Injil Yohanes kadang-kadang dimaksudkan untuk menunjukkan
Firman Ilahi mengenai Yesus, namun yang khusus dalam hal ini ialah penggunaan
logos dalam pendahuluan dengan arti lebih tekhnis sebagai suatu penunjukan
Yesus.
Tanggapan
Dalam pemaparan tentang Kristologi yang memaparkan sesuai dengan
pandangan penulis Perjanjian Baru, Guthrie diakhir pembahasannya menyimpulkan
bahwa Yesus adalah Allah dan manusia. Ia menjelaskan bahwa pendekatan yang
lebih sesuai dan dapat diterapkan adalah pendekatan yang dimulai dari Anak Allah yang sudah ada sebelum segala
sesuatu ada. Jika kita mulai dari atas kita dapat memberi tempat pada penyataan
Allah, sedangkan jika kita mulai dari bawah dengan memakai gagasan dari
pengalaman kita sendiri yang dikemangkan sesuai dengan pengetahuan kita
mengenai manusia, maka agak sulit untuk memberi tempat pada penyataan Allah.
Pandangan ini lebih bisa dipertahankan karena dapat mempertahankan kesatuan
konsep mengenai Kristologi. Penulis memiliki konsep yang menyetujui bahwa Yesus
adalah Allah dan Manusia yang seimbang tidak lebih memberatkan yang satu. Ia
menentang pandangan-pandangan yang melakukan pendekatan-pendekatan yang
menurutnya tidak bisa diterima.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar