Senin, 04 Mei 2015

Sejarah GBIS Filadelfia - Dumai



SEJARAH SINGKAT PELAYANAN GBIS FILADELFIA
Oleh: Pdt. Anggiat H. Hutabarat
Kisah Pertobatan

Pada awal pertobatan saya pada tahun 1966, sudah ada panggilan buat saya untuk menjadi hamba Tuhan, tetapi saya tidak mau karena hamba Tuhan itu identik dengan penderitaan. Waktu saya merantau ke Pekan baru dan dilanjutkan ke Dumai, saya menjalani hidup yang penuh dengan dosa. Pada tahun 1971 ada penerimaan Pertamina, saya lulus test dan sempat training hampir 1 bulan, tetapi saya kalah medical test, akhirnya keluar. Jalan Tuhan bukan jalanku, itulah cara Tuhan kembali memanggil saya untuk bertobat. Akhirnya saya menyerahkan diri  sepenuhnya kepada Tuhan di GBIS Duri yang waktu itu digembalakan Alm. Pdt. A. Sinaga. Tahun 1972 saya menikah dengan Pdm. L. Aritonang dan berjemaat di GBIS Jl. Jeruk Manis sampai tahun 1973.
(Pdt. Hutabarat menikah dengan Ibu. L.br Aritonang dan dikaruniai 3 orang anak yaitu : Elieser, Morris Yosafat (menikah dengan Lena Mardiana br. Panjaitan), dan Susana (menikah dengan E. Simajuntak dikarunia 4 anak) 
Panggilan dan Awal Pelayanan.
Pada tahun 1973 Tuhan perintahkan saya untuk Sekolah Alkitab di Medan. Saya berangkat ke Medan untuk mengikuti sekolah Alkitab. Selama saya sekolah istri kerja keras di kampung yaitu manderes dan mangula untuk menyekolahkan saya. Selesai sekolah Alkitab saya praktek di GBIS Jl. Sei. Kera Medan.
Pada tahun 1974 sekitar bulan maret kami diutus pelayanan setiap hari jumat ke daerah Pangkalan Buntu Sidamanik. Tahun 1974 berdirilah sebuah jemaat di desa Parmahanan Sidamanik. Tahun 1975 kami di utus ke Pahae Julu untuk melayani jemaat yang terdiri dari 4 jemaat yaitu: Sitorang ari, Hutabarat, Lobu pining dan Sigokpulon.
Penyertaan Tuhan nyata dalam pelayanan ada 2 gereja kami bangun di pahae yaitu di Lobu pining dan di Hutabarat. Disini saya sangat lelah melayani karena melayani setiap hari kamis sampai minggu malam dengan medan yang sangat sulit dijangakau sehingga sering harus berjalan kaki, dan adakalanya sering ngantuk dijalan juga sering doa dan puasa.
Pelayanan di Dumai
Pada tahun 1984 kami meninjau kota Dumai dengan Pdt. R. Tampubolon, ada banyak jiwa yang rindu dilayani. Saya berdoa kepada Tuhan jika Tuhan menghendaki kami pindah ke Dumai berikan 2 tanda. Pertama;  ada tempat tinggal dan pelayanan dan kedua;  jemaat GBIS Pahae julu siap memberangkatkan kami dan selama setahun masih di support jemaat GBIS Pahae Julu, ternyata  Tuhan kabulkan. Maka kami mengambil keputusan untuk berangkat ke Dumai.
Pada akhir Januari 1985 kami pindah dan pada tanggal 31 ibadah Minggu perdana di mulai dengan di hadiri 5 orang yaitu saya, istri, dan 3 anak (Elieser (07 thn), Morris (5 thn), Susana (3 thn)). Tiba di Dumai sementara kami menumpang di rumah kel. Pdt. SO Simare-mare sambil menunggu rumah selasai dibangun. Puji Tuhan akhirnya dibangun rumah ukuran 5 x 8 di Jl. Air Bersih Ujung (sekarang sudah menjadi Jl. Almubin No.13). waktu itu lokasi gereja masih sepi dan penduduk masih jarang. Bahkan awalnya anak-anak sangat bosan karena hanya pohon-pohon yang kelihatan setiap hari. Masa-masa perintisan sering kali Tuhan kirim berkatnya lewat orang-orang yang digerakkan Tuhan. Beberapa keluarga yang dipakai Tuhan menopang pelayanan masa perintisan antara lain: kel. H. Nainggolan, Kel. P. Hutabarat br. Tobing (Pak Paloma), kel. L. Sitompul (Jemaat GBIS Duri), Kel. St. Silaen (Alm). Tuhan memelihara dengan cara yang ajaib.
Untuk menjangkau  jiwa kami mendoakan dan melayani orang-orang sakit di rumah sakit Pertamina. Natal tahun 1985 kami masih natal sekeluarga, namun tahun 1986 mulai ada jemaat. Selang beberapa lama Tuhan mengirimkan jiwa-jiwa untuk dilayani. Pada tahun 1987 dibangun gereja semi permanen dengan ukuran 6 x 12 m.  Jemaat semakin bertambah secara khusus anak sekolah minggu.
Puji Tuhan Gereja semakin bertumbuh dan semakin bertambah. Jemaat awal antara lain bpk. D. Sibarani, Ibu Siagian br. Sihombing, kel. H. Nainggolan, Kel. B. Aritonang (Sekarang sudah menjadi pendeta dan menggembalakan GBIS Sion), kel. R Sidabutar, Kel. L. Siahaan (sekarang berjemaat di GBI Mawar Sharon).
Sekarang banyak  dari anak sekolah minggu yang sudah berhasil ada yang jadi Hamba Tuhan, Pengusaha, Dokter, guru. Dll

Pada waktu itu banyak anak sekolah minggu sehingga sekalipun masih gereja sederhana dan berukuran kecil tetapi luar biasa. Guru sekolah minggu pada saat itu salah satunya adalah bpk. S.P. Sinaga (sekarang sudah menjadi pendeta dan menggembalakan di  GBIS Tanjung Pinang). Setiap minggu anak-anak bertambah, bahkan kita membuat natal sekolah minggu diluar gereja. Pada tahun-tahun berikutnya Tuhan juga kirim jiwa-jiwa dan pelayan-pelayan yang sangat berperan dalam perkembangan pelayanan. Diantara mereka yaitu: kel. TM. Gultom (Sekarang pendeta di GBI Pekanbaru), Kel. V. Sibarani (Sekarang Pendeta GPPS), kel. Alm L. Sinaga (sekarang ibu pendeta di GPT Bundaran).
Dengan bertambahnya jiwa-jiwa maka ada kerinduan untuk membangun gereja permanen yang lebih besar. Pada tahun 1999 dimulai peletakan batu pertama dan pembangunan gereja permanen dengan ukuran 10 x 24 m dimulai tahun 2000. Puji Tuhan, Tuhan menggerakkan jemaat dan donatur sehingga pembangunan dapat berjalan dengan baik walaupun tidak selalu berjalan mulus.  Jemaat mendukung dalam doa, tenaga dan dana. Waktu itu ketua pembangunan adalah bpk. L. Siahaan dan kepala Tukang awal  adalah Alm. Bpk. Ponidi dan dilanjutkan oleh bapak. V. Sibarani (Sekarang menjadi pendeta GPPS) serta memasang keramik bapak. J. Tamba. Selama pembangunan  jemaat bergantian bergotong royong, sehingga setiap jemaat punya andil dalam pembangunan, bahkan pada waktu pembangunan pondasi juga melibatkan ibu-ibu dan anak-anak. Sangat terasa kerjasama dan kesatuan diantara jemaat. Pada waktu itu jalan ke gereja masih jalan tanah yang sulit dijangkau oleh kendaraan yang membawa material, juga lokasi pembangunan adalah tanah rawa yang sangat membutuhkan banyak tanah timbun. Tuhan baik dan selalu buka jalan sehingga pada tahun 2005 Gereja ditahbiskan oleh Ketua BP. Pdt. Drs. Darmo Handoyo.Apt.
Oleh kemurahan Tuhan jemaat semakin bertambah dan beberapa tinggal di batu  bintang yang pada waktu itu belum ada angkutan umum sehingga terkendala untuk hadir beribadah. Melihat kondisi tersebut pada Tahun 2006 dibuka pos pelayanan di Jl. Sei Pakning (sekarang batu Bintang) di rumah kel. M Nainggolan br. Sinaga dan tahun 2007 menyatakan untuk  mandiri. Puji Tuhan, Roh Kudus terus berkarya didalam dan melalui gereja. Tuhan membawa pelayanan ini melewati banyak musim. Ada saat dimana Tuhan ijinkan musim dingin dimana seolah-olah semua tertunda dan tidak bisa berbuat apa-apa. Adakalanya Tuhan ijinkan musim gugur dimana ada jemaat yang pindah, ada konflik dalam gereja. Tapi juga ada musim semi dan panas dimana ada benih-benih yang bertumbuh dan ada panen jiwa-jiwa. Ketika melewati musim memang tidak selalu mulus dan tidak langsung dapat  menerima dan mengucap syukur tetapi ketika sudah melewati Tuhan tunjukkan pengalaman indah dan berharga dan Tuhan nyatakan maksud dan rencananya. Puji Tuhan Tuhan selalu menyertai dalam setiap musim dan dalam setiap musim kita semakin dibawa Tuhan kedalam rencana-Nya. Kita menyadari bahwa gereja boleh berdiri bukan karena program manusia tetapi karena rencana Tuhan. Hari demi hari, bulan demi bulan dan tahun demi tahun kita semakin melihat Tuhan berkarya dengan luar biasa bahkan Tuhan tetap menjaga gereja dan ajaran tetap seturut dengan kehendak Tuhan. Kehadiran gereja boleh jadi berkat bagi kota Dumai secara khusus bagi gereja-gereja. Kebenaran Firman Allah menjadi suatu pengalaman yang benar-benar nyata. Jemaat terus bertumbuh dalam kuantitas maupun kualitas. Beberapa jemaat sudah menjadi berkat di kota lain, seperti kebenaran Firman Tuhan…”Paulus menanam, Apolos menyiram, tapi Tuhanlah yang memberi pertumbuhan. Kehadiran gereja Beberapa kali melaksanakan kegiatan yang berskala besar seperti KKR. Tahun 2008 KKR Jhonson Silitonga yang juga dihadiri oleh Walikota Dumai. Tahun 2010 menjadi dipercayakan menjadi tuan rumah Natal Oikumene BKGD. Pdt. A. Hutabarat pernah menjabat sebagai Ketua MD GBIS Riau 2 Periode, Ketua PPGI Dumai 2 Periode, Ketua 1 BKGD. Puji Tuhan Juga sekarang Tuhan percayakan Pdt. Morris Yosafat H. M.Th sebagai Ketua BKGD periode 2013-2017. Dalam perjalanan pelayanan ada banyak hal yang Tuhan sudah kerjakan, ada suka dan ada duka. Tentu perjalanan pelayanan tidak lepas dari campur tangan Tuhan dan juga Tuhan memakai hamba-hamba Tuhan untuk mendukung pelayanan. Pekerjaan Tuhan tidak akan berjalan dengan baik tanpa kehadiran orang yang terbeban melayani Tuhan. Ada beberapa yang sekarang sudah tidak berjemaat di GBIS tetapi masih terjalin hubungan yang baik sampai sekarang. Di usia 30 tahun pelayanan telah banyak kisah yang Tuhan kerjakan. Tahun ini sesuai dengan nama jemaat GBIS yaitu Filadelfia, maka ada satu momentum yang sangat diharapkan terjadi, yaitu mengalami Pintu terbuka, seperti jemaat Filadelfia di zaman gereja mula-mula. Gereja di Filadelfia banyak mengalami tantangan salah satunya sering mengalami gempa bumi, tetapi pada akhirnya filadelfia menjadi tempat yang luar biasa dan mengalami pintu terbuka. Demikian juga harapan di 30 tahun pelayanan, Tuhan membawa kita menikmati pintu-pintu terbuka.
  
GEREJA BETHEL INJIL SEPENUHJEMAAT FILADELFIA
VISI : Menjadi Jemaat yang tergembala dengan benar dan siap menyongsong
            kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali
Misi:
1.       Mendewasakan Jemaat dengan Firman Pengajaran yang Alkitabiah
2.       Melatih jemaat untuk dapat berbuah bagi Tuhan dan sesama
3.       Melatih jemaat agar dapat melayani sesuai dengan karunia masing-masing
4.       Membuka Pos PI

1 komentar:

  1. Online Slots Casino site | Lucky Club
    Play casino games luckyclub.live for real money or for free at Lucky Club. We have over 5000 games with you to choose from, including Blackjack, Roulette, Keno, Video Poker, Video

    BalasHapus